(0382) 23726, +62 813-3932-6340
Talkshow Stop Cyber Bullying: Kampanye 16 HAKTP Bersama TRUKF

Talkshow Stop Cyber Bullying: Kampanye 16 HAKTP Bersama TRUKF

Dalam semangat Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP), Tim Relawan untuk Kemanusiaan Flores (TRUKF) kembali menggaungkan isu penting melalui talkshow bertema Stop Cyber Bullying. Acara ini dilaksanakan pada 6 Desember 2024 di SMAFANA Café-Nara, Desa Blatatatin, Kecamatan Kangae. Dengan kolaborasi bersama Orang Muda dari Stasi Nara, Paroki Ili, kegiatan ini sukses menarik lebih dari 50 peserta lintas generasi, mulai dari orang tua hingga anak muda.

Diskusi menghadirkan dua narasumber ahli: Ibu Diana Yosepha, Kepala Bidang Persandian Dinas Kominfo Kabupaten Sikka, dan Elisabeth Istilca de Irma, Pendamping Korban dari TRUKF. Sebagai host, Thomas Vilkanova Kharisma Sahputra berhasil menciptakan suasana yang interaktif, hangat, dan edukatif.

Dunia Maya: Peluang dan Ancaman

Dunia maya, meski menawarkan beragam peluang positif, juga menjadi lahan subur bagi berbagai bentuk kekerasan, termasuk cyber bullying. Dalam paparannya, Ibu Diana Yosepha menyoroti bahwa perempuan dan anak sering menjadi sasaran utama kejahatan dunia maya. Kasus penyebaran informasi palsu, perundungan daring, hingga penyalahgunaan data pribadi menjadi ancaman nyata yang dihadapi masyarakat.

“Jempolmu, harimaumu,” tegas Ibu Diana, mengingatkan peserta untuk lebih bijak dalam bermedia sosial. Ia menekankan pentingnya menyaring setiap informasi sebelum dibagikan dan mengedukasi masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh provokasi digital.

Lebih lanjut, Ibu Diana menginformasikan bahwa Dinas Kominfo Kabupaten Sikka telah membuka layanan pengaduan bagi korban kekerasan dunia maya. “Jika ada yang menjadi korban, laporkan segera,” ujarnya. Layanan ini dirancang untuk memberikan perlindungan, membantu proses pelaporan, dan memastikan korban mendapatkan keadilan yang layak.

Pentingnya Keberanian Bersikap

Elisabeth Istilca de Irma, atau akrab disapa Kak Erlin, membahas aspek pendampingan korban kekerasan berbasis dunia maya. Dalam paparannya, Kak Erlin menggarisbawahi dampak psikologis yang dialami korban cyber bullying, mulai dari kehilangan rasa percaya diri hingga trauma mendalam.

Ia mengajak anak muda untuk tidak diam jika menjadi korban. “Jangan diam, mari bersuara,” tegas Kak Erlin. Ia menjelaskan bahwa langkah pertama untuk melawan kekerasan adalah dengan melaporkan, baik melalui layanan yang disediakan pemerintah maupun lembaga seperti TRUKF. Kak Erlin juga berbagi pengalaman pendampingannya, menegaskan bahwa tidak ada korban yang sendirian dalam menghadapi masalah ini.

Peran Orang Muda dalam Pencegahan

Sebagai generasi yang paling aktif di dunia maya, anak muda memegang peran penting dalam menciptakan lingkungan digital yang aman. Dalam sesi diskusi, para peserta diajak untuk berbagi pandangan dan pengalaman mereka terkait dunia maya. Orang muda dari Stasi Nara menjadi motor penggerak dalam menyukseskan acara ini, menunjukkan bahwa kolaborasi lintas generasi dapat menjadi kekuatan besar untuk perubahan.

Para peserta juga diajak untuk memahami lebih dalam tentang bahaya penyebaran informasi palsu, etika bermedia sosial, dan pentingnya saling mendukung untuk menciptakan ruang digital yang sehat. Diskusi berlangsung interaktif, di mana banyak peserta berbagi cerita, termasuk pengalaman menjadi saksi atau korban dari kekerasan siber.

Langkah Nyata untuk Masa Depan

Talkshow Stop Cyber Bullying tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga panggilan aksi bagi seluruh masyarakat. Dengan adanya layanan pengaduan dari Dinas Kominfo dan pendampingan dari TRUKF, korban kekerasan di dunia maya kini memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan keadilan.

Kegiatan ini menegaskan kembali komitmen TRUKF untuk menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak. Melalui pendekatan berbasis komunitas, TRUKF bersama mitra-mitra lokal terus mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan, baik di dunia nyata maupun digital.

Kesimpulan: Bersama Kita Lawan Kekerasan Siber

Talkshow ini menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif tentang bahaya kekerasan di dunia maya. Melalui edukasi, layanan pendukung, dan kolaborasi lintas sektor, TRUKF mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan adil.

Menyuarakan kebenaran di dunia maya adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan mengambil peran aktif, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar kita dari bahaya cyber bullying. Mari bersama menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan bermartabat!

Penulis: (Jho) Humas TRUK-F

Bagikan

Komentar