Divisi Perempuan TRUK-F
Tim
Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F) pada awalnya bernama Forum Aliansi
Masyarakat Baru kelompok Peduli HAM. Forum dialog ini dibentuk oleh satu
kelompok spontan di Ledalero pada tanggal 06 November 1997. Keanggotaannya
adalah biarawan- bairawati SSpS, SVD dan masyarakat pemerhati HAM di Sikka.
Setelah lebih dari setahun terbentuk, Forum ini berganti nama menjadi Tim
Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F). Nama tersebut secara resmi diakui
dan dikenal sejak diadakan pelatihan Hak Asasi Manusia (HAM) di Sekolah Tinggi
Filsafat Khatolik (STFK) Ledalero – Maumere, Kabupaten Sikka pada tanggal 06
Februari 1999.
Pada
awal Lembaga ini terbentuk, TRUK-F memiliki Tiga Divisi yakni Divisi Perempuan,
Divisi Advokasi dan Divisi Pendidikan. Dalam perjalanan divisi advokasi dan
divisi Pendidikan tidak berkembang, sementara Divisi Perempuan aktif hingga
saat ini. Sr. Eustochia Monika Nata, SSpS adalah coordinator pertama dalam
divisi perempuan. Suster memimpin Lembaga ini hingga Tuhan menjemputnya pada
tanggal 08 November 2021. Saat ini kerya kemausiaan ini dilanjutkan oleh Sr.
Fransiska Imakulata, SSpS, sebagai coordinator yang ke dua Bersama staf pekerja
dan relawan. Untuk menunjang tiga focus kerja di bidang pencegahan, penanganan
dan advokasi, TRUK F memiliki beberapa divisi yakni Divisi Advokasi dan
Pendampingan Hukum, Divisi penguatan Kapasitas dan Pengorganisasian, Divisi
Publikasi dan Informasi dan Divisi Pendampingan Korban dan Konseling.
Alasan
Terbentuknya TRUK
Kenyataan menunjukan bahwa sudah sangat sering terjadi pelecehan dan pelanggaran HAM di Kabupaten Sikka khususnya dan di wilayah Pulau Flores pada umumnya. Yang sering ditemukan adalah pelanggaran hak-hak kaum lemah oleh kalangan yang lebih kuat, lebih berkuasa dan kaya. Sementara itu terdapat sikap-sikap dikalangan masyarakat yang kurang peduli dan tidak menjunjung hak-hak sesamanya karena memang tidak mengerti tentang HAM. Salah satu contoh konkrit yaitu pada bulan April 1995, terjadi kerusuhan di Maumere karena pencemaran Hosti Kudus di paroki Wairpelit. Seorang demonstran tertembak di depan Mapolres Sikka. Kasus ini belum diusut sampai saat ini. Sejumlah orang ditangkap oleh petugas keamanan, ditahan dan dianiaya habis–habisan. Sekelompok orang yang terdiri dari beberapa biarawan Khatolik mencoba menolong para tahanan. Pengalaman ini menggugah kesadaran bahwa persoalan pelanggaran HAM, secara khusus pelanggaran terhadap hak-hak perempuan dan hak-hak anak, serta kekerasan lain yang terjadi ditengah masyarakat membutuhkan perhatian dan pendampingan khusus dari kelompok masyarakat peduli HAM.
Kegiatan-Kegiatan
1. Edukasi Publik
Masalah
sosial yang menjadi fokus perhatian Divisi Perempuan TRUK adalah kekerasan
terhadap perempuan dan anak-anak. Hingga hari ini, ada banyak perempuan dan
anak-anak menjadi korban berbagai kekerasan; kekerasan dalam rumah tangga,
pelecehan seksual, penelantaran dan perdagangan orang. Dan berdasarkan temuan
Divisi Perempuan TRUK, salah satu factor penyebab adanya kekerasan adalah
terbatasnya informasi dan rendahnya pemahaman masyarakat tentang tentang hak
asasi manusia, gender, hak-hak perempuan dan anak-anak, dan perlindungan
terhadap perempuan dan anak-anak. Pendidikan publik bertujuan untuk mencerahkan
dan memberikan sebanyak munkin informasi kepada masyarakat. Ada berbagai bentuk
kegiatan pendidikan publik yang dilakukan, seperti diskusi, seminar,
sosialisasi, pelatihan, lokakarya, Pelatihan Pelatih (ToT), kampanye,
penyebaran informasi melalui radio, surat kabar, papan iklan, dan media sosial.
2. Advokasi Kebijakan
Divisi
Perempuan TRUK telah sedang bekerja pada isu perlindungan terhadap perempuan
dan anak sejak lebih dari 20 tahun yang lalu. Dan sejak awal Divisi Perempuan
TRUK aktif melakukan advokasi kebijakan. Advokasi kebijakan bertujuan untuk
mendorong parlemen dan pemerintah agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang
berperspektif korban.
3. Pendampingan Korban
Pendampingan korban adalah salah satu prioritas Divisi Perempuan TRUK. Kegiatan pendampingan korban mencakup 5 bentuk layanan dasar, antara lain;
Jejaring
Dalam menjalankan semua kegiatan dan upaya untuk membantu dan memberdayakan perempuan dan anak-anak, Divisi Perempuan TRUK bekerja sama dengan banyak pihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah. Di tingkat nasional, Divisi Perempuan TRUK bekerja sama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Nasional Perlindungan Perempuan (Komnas Perempuan), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Di tingkat lokal, TRUK bekerja dengan pemerintah daerah, LSM lokal, sekolah, universitas, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kelompok-kelompok perempuan.
Kerja-kerja TRUK :
1. Penanganan kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak
2. Advokasi kebijakan
3. Pencegahan kasus kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak
Legalitas Lembaga
Akte Notaris Pendirian:
1. Nomor Akte Notaris : 05
2. Tanggal Akte Notaris : 05 Oktober 2015
3. Nama Notaris :
Gervasius Portasius Mude, SH
Daftar di Kementerian Hukum dan HAM:
1. Terdaftar Nomor : AHU-000887.AH.01.07.tahun 2015
2. Terdaftar Tanggal : 13 Oktober 2015
SHELTER ST. MONIKA (rumah aman)
·
Shelter
St Monika TRUK merupakan salah satu layanan yang ada di TRUK
·
Shelter
diresmikan pada tanggal 30 September 2000
·
Alamat:
Jl. Ahmad Yani N0 30 Maumere RT.014, RW.003, Kel. Nangameting, Kecamatan Alok
Timur.
·
Kabupaten
Sikka, Maumere – Flores - NTT.
·
Email
: divptruk97@gmail.com
·
Contact : 081237849185
Kelompok
Sasaran
1. Memberikan perlindungan bagi perempuan
anak koban kekerasan
2.
Memulihkan kondisi fisik dan psikologis bagi
perempuan dan anak korban
3.
Memfasilitasi perempuan dan anak korban
kekerasan mendapatkan
4. Keadilan hukum dan pemberdayaan ekonomi.
Layanan
yang diberikan:
·
Layanan
Pengaduan
·
Layanan
Kesehatan
·
Layanan Hukum
·
Layanan Rehabilitasi
·
Layanan Reintegrasi sosial
Prinsip-prinsip :
·
Non
diskriminasi
·
Tidak
menyalakan korban
·
kesetaraan
·
Mendengar
keputusan korban
·
Kepentingan
terbaik bagi korban
Kegiatan
Shelter St. Monika
·
Doa
bersama, sharing kitab suci, ibadat, meditasi, ziarah rohani
·
Konseling,
·
Trauma
healing
·
Rekreasi Bersama
·
Layanan
kesehatan: pemeriksaan ibu hamil, penimbangan bayi balita, pemeriksaan
kesehatan.
·
Olahraga
Foto Kantor TRUK
Foto Bangunan Shelter St. Monika Maumere
Jumlah
kasus :
1.
Jumlah
korban Kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani TRUK sejak tahun 2000 sampai 2023
sebanyak 2373 orang, dengan korban yang paling banyak ditangani berasal dari
anak-anak dibawah umur sebanyak 52,2%.
2. Dari 705 korban TPPO yang ditangani
TRUK sejak tahun 2000, menunjukan bahwa 63,7% korbanya adalah laki-laki
sedangkan perempuan dewasa 24,1% dan 12,2% sisanya adalah anak dibawah umur.
Kebijakan
daerah yang ada :
·
Perda Perlindungan Perempuan dan anak Kabupaten
Sikka, Nomor 12 tahun 2012,
·
Perbub tentang perlindungan perempuan dan anak
nomor 35 tahun 2016.
·
Perda Nomor 7 tahun 2016 tentang Pencegahan dan
penanaganan korban perdagangan orang.
Rekening Lembaga:
Bank BRI 0119 KC Maumere. Nomor:
0119-01-032174-50-1. Nama: Perkumpulan Perempuan TRUKF.
Alamat Kantor
· Kantor Pusat:
PERKUMPULAN PEREMPUAN TIM RELAWAN
UNTUK KEMANUSIAAN (TRUK)
ADVOKASI DAN LITIGASI
Kompleks Susteran SSpS Jl. Ahmad Yani No. 30
Maumere, Flores, Nusa Tenggara
Timur-Indonesia
Telp+62 812 3784 9185
Email: divptruk97@gmail.com
kantor cabang Ende:
PERKUMPULAN PEREMPUAN TIM RELAWAN
UNTUK KEMANUSIAAN (TRUK)
ADVOKASI DAN LITIGASI
Kompleks Biara
St. Konradus, Jl. Wirajaya, Kel Paupire
Kec. Ende Tengah Kab. Ende, Flores, NTT Indonesia;
Telp+62 812 3784 9185
Email: divptruk97@gmail.com